Lingkungan Pengembangan Virtual (Virtual Environment)
Table of Contents
Membuat dan Mengelola Proyek Python - This article is part of a series.
A. Apa itu Virtual Environment? #
Kamu mungkin bertanya-tanya, “Apa itu Virtual Environment?” Virtual Environment (venv) adalah lingkungan terisolasi di dalam proyek Python yang memungkinkan kamu mengelola dependensi dan package Python tanpa konflik dengan proyek lain. Hal ini bertujuan untuk membantu memastikan konsistensi dan keberlanjutan proyek.
Sebagai developer, kamu mungkin memiliki banyak proyek Python. Proyek-proyek tersebut mungkin memiliki kebutuhan dependensi dan package yang berbeda-beda. Seiring dengan pertumbuhan kompleksitas proyek-proyek tersebut, kebutuhan akan isolasi dan manajemen dependensi semakin mendesak. Virtual Environment (venv) adalah konsep yang memberikan solusi elegan untuk tantangan ini. Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang Virtual Environment.
B. Fungsi Virtual Environment #
Virtual Environment memiliki beberapa fungsi utama:
-
Isolasi
Memungkinkan developer untuk menciptakan lingkungan yang terisolasi untuk setiap proyek. Ini berarti dependensi dan package yang digunakan dalam satu proyek tidak akan berdampak pada proyek lain.
-
Manajemen Dependensi
Mempermudah manajemen dependensi dan versi package Python untuk setiap proyek. Hal ini mencegah konflik versi dan masalah kompatibilitas yang mungkin timbul.
-
Menjaga Struktur Proyek Tetap Rapih
Membantu menjaga struktur proyek tetap rapih dengan memisahkan dependensi proyek dari instalasi global Python di sistem. Hal ini membuat proyek lebih mudah dipahami dan dipindahkan ketika dibutuhkan.
C. Sejarah Virtual Environment #
Sejarah Virtual Environment terkait erat dengan perkembangan Python itu sendiri. Konsep ini pertama kali diperkenalkan sebagai alat bantu pengembangan proyek dalam Python 2.6 dan Python 3.3. Sejak saat itu, penggunaan Virtual Environment telah menjadi praktik standar dalam komunitas Python untuk menjaga kebersihan dan manajemen dependensi.
D. Membuat Virtual Environment #
Langkah pertama dalam pengelolaan proyek adalah membuat Virtual Environment. Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah detail untuk membuat Virtual Environment dalam proyek Python. Proses ini memastikan bahwa proyek kamu memiliki lingkungan terisolasi yang bersih. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
-
Langkah 1: Masuk ke Direktori Proyek
Buka terminal atau command prompt dan masuk ke direktori proyek yang ingin kamu gunakan. Misalnya, jika proyekmu berada di desktop dan bernama “ProyekPython”, gunakan perintah berikut:
cd Desktop/ProyekPython
-
Langkah 2: Membuat Virtual Environment
Gunakan perintah berikut untuk membuat Virtual Environment dengan nama yang sesuai untuk proyekmu:
python -m venv env
Perintah di atas membuat direktori baru bernama
env
di dalam folderProyekPython
. Direktory tersebut berisi semua yang diperlukan untuk Virtual Environment.Pada sistem operasi Windows, isi dari folder
env
adalah sebagai berikut:/env /include /lib /Scripts
Sedangkan pada Mac dan Linux, isi dari folder
env
adalah sebagai berikut:/env /bin /include /lib
Setelah itu, kamu bisa mulai membuat file Python yang dibutuhkan pada proyek kamu. Akan tetapi jangan menghapus folder
env
dan jangan meletakan file Python di dalam folder tersebut. Kamu bisa membuat folder baru, misalsrc
untuk meletakkan file Python yang berhubungan dengan proyek kamu./env /src main.py train.py test.py
Pada contoh screenshot di atas, file
main.py
,train.py
dantest.py
adalah contoh file Python yang berhubungan dengan proyek.
E. Aktivasi Virtual Environment #
Setelah membuat Virtual Environment, kamu perlu mengaktifkannya. Pada Windows, gunakan perintah berikut pada Command Prompt:
env\Scripts\activate
Pada Linux atau macOS, kamu bisa menggunakan perintah berikut:
source env/bin/activate
Aktivasi Virtual Environment akan memastikan bahwa instalasi dan package yang kamu gunakan terisolasi.
F. Menghapus Virtual Environment #
Saat proyek Python selesai atau kamu ingin membersihkan lingkungan pengembangan, kamu bisa menghapus Virtual Environment tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:
-
Langkah 1: Nonaktifkan Virtual Environment (Opsional)
Sebelum menghapus Virtual Environment, pastikan untuk nonaktifkannya. Jika kamu masih berada di dalam Virtual Environment, gunakan perintah:
deactivate
Perhatikan bahwa di Windows, kamu bisa langsung menutup terminal setelah nonaktifkan Virtual Environment.
-
Langkah 2: Hapus Virtual Environment
Untuk menghapus Virtual Environment, cukup hapus direktorinya. Gunakan perintah berikut di terminal atau command prompt:
- Windows
rmdir /s /q env
- Linux atau macOS:
rm -r env
Perintah ini akan menghapus direktori Virtual Environment beserta isinya.
-
Langkah 3: Verifikasi Penghapusan
Pastikan Virtual Environment telah dihapus dengan memeriksa direktori proyek. Jika Virtual Environment sudah terhapus, direktori proyek tidak akan lagi berisi folder “env”.
-
Langkah 4: (Opsional) Bersihkan File Terkait dengan Virtual Environment
Jika ingin membersihkan sepenuhnya, kamu bisa menghapus file
requirements.txt
jika ada, serta beberapa file terkait Virtual Environment yang mungkin telah dibuat selama pengembangan. Pastikan tidak ada file yang diperlukan sebelum dihapus.