Skip to main content
Lingkungan Pengembangan Virtual (Virtual Environment)
  1. Belajar/
  2. Python Fundamental/
  3. Membuat dan Mengelola Proyek Python/

Lingkungan Pengembangan Virtual (Virtual Environment)

682 words·12 mins· loading · loading ·
Rumah Coding
Author
Rumah Coding
Tempatnya belajar coding
Table of Contents
Membuat dan Mengelola Proyek Python - This article is part of a series.
Part 1: This Article

A. Apa itu Virtual Environment?
#

Kamu mungkin bertanya-tanya, “Apa itu Virtual Environment?” Virtual Environment (venv) adalah lingkungan terisolasi di dalam proyek Python yang memungkinkan kamu mengelola dependensi dan package Python tanpa konflik dengan proyek lain. Hal ini bertujuan untuk membantu memastikan konsistensi dan keberlanjutan proyek.

Sebagai developer, kamu mungkin memiliki banyak proyek Python. Proyek-proyek tersebut mungkin memiliki kebutuhan dependensi dan package yang berbeda-beda. Seiring dengan pertumbuhan kompleksitas proyek-proyek tersebut, kebutuhan akan isolasi dan manajemen dependensi semakin mendesak. Virtual Environment (venv) adalah konsep yang memberikan solusi elegan untuk tantangan ini. Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang Virtual Environment.

B. Fungsi Virtual Environment
#

Virtual Environment memiliki beberapa fungsi utama:

  1. Isolasi

    Memungkinkan developer untuk menciptakan lingkungan yang terisolasi untuk setiap proyek. Ini berarti dependensi dan package yang digunakan dalam satu proyek tidak akan berdampak pada proyek lain.

  2. Manajemen Dependensi

    Mempermudah manajemen dependensi dan versi package Python untuk setiap proyek. Hal ini mencegah konflik versi dan masalah kompatibilitas yang mungkin timbul.

  3. Menjaga Struktur Proyek Tetap Rapih

    Membantu menjaga struktur proyek tetap rapih dengan memisahkan dependensi proyek dari instalasi global Python di sistem. Hal ini membuat proyek lebih mudah dipahami dan dipindahkan ketika dibutuhkan.

C. Sejarah Virtual Environment
#

Sejarah Virtual Environment terkait erat dengan perkembangan Python itu sendiri. Konsep ini pertama kali diperkenalkan sebagai alat bantu pengembangan proyek dalam Python 2.6 dan Python 3.3. Sejak saat itu, penggunaan Virtual Environment telah menjadi praktik standar dalam komunitas Python untuk menjaga kebersihan dan manajemen dependensi.

D. Membuat Virtual Environment
#

Langkah pertama dalam pengelolaan proyek adalah membuat Virtual Environment. Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah detail untuk membuat Virtual Environment dalam proyek Python. Proses ini memastikan bahwa proyek kamu memiliki lingkungan terisolasi yang bersih. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Langkah 1: Masuk ke Direktori Proyek

    Buka terminal atau command prompt dan masuk ke direktori proyek yang ingin kamu gunakan. Misalnya, jika proyekmu berada di desktop dan bernama “ProyekPython”, gunakan perintah berikut:

    cd Desktop/ProyekPython
    
  2. Langkah 2: Membuat Virtual Environment

    Gunakan perintah berikut untuk membuat Virtual Environment dengan nama yang sesuai untuk proyekmu:

    python -m venv env
    

    Perintah di atas membuat direktori baru bernama env di dalam folder ProyekPython. Direktory tersebut berisi semua yang diperlukan untuk Virtual Environment.

    Pada sistem operasi Windows, isi dari folder env adalah sebagai berikut:

    /env
      /include
      /lib
      /Scripts
    

    Sedangkan pada Mac dan Linux, isi dari folder env adalah sebagai berikut:

    /env
      /bin
      /include
      /lib
    

    Setelah itu, kamu bisa mulai membuat file Python yang dibutuhkan pada proyek kamu. Akan tetapi jangan menghapus folder env dan jangan meletakan file Python di dalam folder tersebut. Kamu bisa membuat folder baru, misal src untuk meletakkan file Python yang berhubungan dengan proyek kamu.

    /env
    /src
      main.py
      train.py
      test.py
    

    Pada contoh screenshot di atas, file main.py, train.py dan test.py adalah contoh file Python yang berhubungan dengan proyek.

E. Aktivasi Virtual Environment
#

Setelah membuat Virtual Environment, kamu perlu mengaktifkannya. Pada Windows, gunakan perintah berikut pada Command Prompt:

env\Scripts\activate

Pada Linux atau macOS, kamu bisa menggunakan perintah berikut:

source env/bin/activate

Aktivasi Virtual Environment akan memastikan bahwa instalasi dan package yang kamu gunakan terisolasi.

Perhatian! Pastikan untuk mengaktivasi Virtual Environment sebelum melakukan instalasi package Python.

F. Menghapus Virtual Environment
#

Saat proyek Python selesai atau kamu ingin membersihkan lingkungan pengembangan, kamu bisa menghapus Virtual Environment tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Langkah 1: Nonaktifkan Virtual Environment (Opsional)

    Sebelum menghapus Virtual Environment, pastikan untuk nonaktifkannya. Jika kamu masih berada di dalam Virtual Environment, gunakan perintah:

    deactivate
    

    Perhatikan bahwa di Windows, kamu bisa langsung menutup terminal setelah nonaktifkan Virtual Environment.

  2. Langkah 2: Hapus Virtual Environment

    Untuk menghapus Virtual Environment, cukup hapus direktorinya. Gunakan perintah berikut di terminal atau command prompt:

    • Windows
    rmdir /s /q env
    
    • Linux atau macOS:
    rm -r env
    

    Perintah ini akan menghapus direktori Virtual Environment beserta isinya.

  3. Langkah 3: Verifikasi Penghapusan

    Pastikan Virtual Environment telah dihapus dengan memeriksa direktori proyek. Jika Virtual Environment sudah terhapus, direktori proyek tidak akan lagi berisi folder “env”.

  4. Langkah 4: (Opsional) Bersihkan File Terkait dengan Virtual Environment

    Jika ingin membersihkan sepenuhnya, kamu bisa menghapus file requirements.txt jika ada, serta beberapa file terkait Virtual Environment yang mungkin telah dibuat selama pengembangan. Pastikan tidak ada file yang diperlukan sebelum dihapus.

Membuat dan Mengelola Proyek Python - This article is part of a series.
Part 1: This Article

comments powered by Disqus