Skip to main content
Pengenalan Git: Konsep Dasar dan Manfaat - Bagian 1
  1. Blog/

Pengenalan Git: Konsep Dasar dan Manfaat - Bagian 1

·3281 words·48 mins· loading · loading ·
Tool dan Teknologi
Rumah Coding
Author
Rumah Coding
Tempatnya belajar coding
Table of Contents
Pengenalan Git - This article is part of a series.
Part : This Article

I. Pendahuluan
#

A. Apa itu Git?
#

Git adalah sistem version control terdistribusi yang digunakan untuk melacak perubahan dalam kode sumber selama pengembangan perangkat lunak. Diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005, Git awalnya dirancang untuk membantu mengelola pengembangan kernel Linux. Dalam beberapa tahun terakhir, Git telah menjadi alat version control yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak di seluruh dunia. Git memungkinkan banyak pengembang untuk bekerja pada proyek yang sama secara bersamaan tanpa khawatir tentang bentrokan perubahan, memudahkan kolaborasi, dan memastikan bahwa setiap perubahan dapat dilacak dan dikembalikan jika perlu.

Sejarah pengembangan Git dimulai ketika komunitas pengembang kernel Linux membutuhkan alat version control yang andal dan fleksibel setelah perpisahan dari sistem sebelumnya yang mereka gunakan. Linus Torvalds, yang juga pencipta Linux, merancang Git dengan prinsip-prinsip kecepatan, kesederhanaan, dan kuat dalam menangani cabang dan penggabungan. Sejak itu, Git telah berkembang pesat dan diadopsi oleh berbagai proyek open source dan perusahaan teknologi besar, karena kemampuannya yang kuat dalam mengelola proyek skala besar dan kompleks.

B. Mengapa Git Penting?
#

Git memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak modern. Salah satu peran utama Git adalah mendukung kolaborasi antara pengembang. Dalam proyek perangkat lunak, sering kali ada banyak pengembang yang bekerja pada berbagai fitur atau memperbaiki bug secara bersamaan. Git memungkinkan mereka untuk bekerja secara paralel di berbagai cabang (branches) dan kemudian menggabungkan perubahan mereka tanpa mengganggu alur kerja satu sama lain. Ini sangat meningkatkan produktivitas tim dan memungkinkan pengembangan yang lebih cepat dan lebih terorganisir.

Selain itu, Git memberikan keuntungan signifikan sebagai sistem version control. Dengan Git, setiap perubahan dalam kode sumber didokumentasikan dengan baik, memungkinkan pengembang untuk melacak sejarah perubahan, memahami alasan di balik setiap perubahan, dan kembali ke versi sebelumnya jika terjadi kesalahan. Ini sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak karena memastikan bahwa proyek tetap dalam keadaan yang dapat diandalkan dan stabil meskipun ada perubahan yang terus-menerus. Git juga mendukung branching dan merging dengan mudah, memungkinkan pengembangan fitur-fitur baru secara terisolasi dan penggabungan perubahan tersebut ke dalam proyek utama setelah diuji dan diverifikasi. Dengan semua kemampuan ini, Git telah menjadi alat yang tak tergantikan dalam alur kerja pengembangan perangkat lunak modern.

II. Konsep Dasar Git
#

A. Repositori Git
#

Pengertian Repositori

Repositori Git adalah tempat penyimpanan untuk proyek perangkat lunak yang melacak semua perubahan pada file dan folder dalam proyek tersebut. Dalam konteks Git, repositori berfungsi sebagai database yang mencatat sejarah pengembangan proyek, termasuk setiap commit, branch, dan tag yang dibuat oleh pengembang. Repositori ini memungkinkan pengembang untuk melihat perubahan yang telah dilakukan, siapa yang melakukan perubahan, dan kapan perubahan tersebut terjadi. Hal ini memudahkan dalam mengelola pengembangan proyek, mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan, serta berkolaborasi dengan tim secara efektif.

Repositori Git dibagi menjadi dua jenis utama: repositori lokal dan repositori remote. Setiap pengembang biasanya memiliki salinan repositori lokal di komputer mereka sendiri, yang memungkinkan mereka bekerja secara offline dan melakukan perubahan sebelum mengunggahnya ke repositori remote yang bersifat pusat atau bersama.

Perbedaan antara Repositori Lokal dan Remote

Repositori lokal adalah salinan dari repositori Git yang ada di komputer pengembang. Repositori ini berisi semua file proyek dan riwayat perubahan yang terkait dengan proyek tersebut. Pengembang dapat membuat commit, membuat branch, dan melakukan berbagai operasi Git lainnya pada repositori lokal mereka. Repositori lokal memungkinkan pengembang untuk bekerja secara independen dan offline, tanpa perlu terhubung ke internet atau bergantung pada repositori remote. Setelah melakukan perubahan di repositori lokal, pengembang dapat mendorong (push) perubahan tersebut ke repositori remote untuk dibagikan dengan tim.

Repositori remote, di sisi lain, adalah repositori Git yang dihosting di server atau layanan cloud dan dapat diakses oleh banyak pengembang secara bersamaan. Repositori remote biasanya digunakan sebagai repositori pusat di mana semua pengembang mendorong (push) dan menarik (pull) perubahan mereka. Repositori remote memungkinkan kolaborasi tim yang terdistribusi, di mana setiap anggota tim dapat berkontribusi pada proyek dari lokasi yang berbeda. Layanan seperti GitHub, GitLab, dan Bitbucket adalah contoh platform yang menyediakan hosting repositori remote. Dengan repositori remote, tim dapat memastikan bahwa semua perubahan disinkronkan dan proyek tetap terkini bagi semua anggota tim.

Repositori lokal dan remote bekerja sama untuk mendukung alur kerja pengembangan yang fleksibel dan efisien. Pengembang dapat melakukan pekerjaan mereka di repositori lokal dan menguji perubahan sebelum membagikannya ke repositori remote. Ini membantu mengurangi konflik dan memastikan bahwa setiap perubahan yang didorong ke repositori remote telah diuji dan diverifikasi. Melalui penggunaan repositori lokal dan remote, Git memberikan kekuatan untuk mengelola proyek perangkat lunak dengan cara yang terstruktur dan terkontrol, memungkinkan pengembangan yang lebih cepat dan kolaboratif.

B. Commits
#

Apa itu Commit?

Commit dalam Git adalah tindakan menyimpan snapshot dari perubahan yang telah dilakukan pada repositori. Setiap commit mencatat perubahan spesifik yang dilakukan pada file atau set file tertentu di dalam repositori. Commit berfungsi sebagai titik kontrol yang dapat digunakan untuk melacak perkembangan proyek dari waktu ke waktu. Setiap commit diberi ID unik (hash) yang memungkinkan pengembang untuk mengidentifikasi dan merujuk ke commit tertentu. Selain itu, commit juga mencatat informasi tentang penulis commit, waktu pembuatan commit, dan pesan deskriptif yang menjelaskan perubahan yang dilakukan.

Cara Membuat Commit

Membuat commit dalam Git adalah proses yang terdiri dari beberapa langkah sederhana. Pertama, pengembang harus menambahkan perubahan yang telah mereka lakukan ke dalam staging area menggunakan perintah git add. Staging area adalah tempat sementara di mana perubahan yang akan di-commit disimpan. Pengembang dapat menambahkan file individu atau semua perubahan yang ada dengan menggunakan perintah git add . untuk menambahkan semua perubahan.

Setelah perubahan ditambahkan ke staging area, langkah berikutnya adalah membuat commit dengan menggunakan perintah git commit. Ketika menjalankan perintah ini, pengembang juga harus menyertakan pesan commit yang deskriptif dengan menggunakan opsi -m diikuti oleh pesan commit dalam tanda kutip. Contoh perintah untuk membuat commit adalah:

git commit -m "Menambahkan fitur login"

Perintah ini akan membuat commit dengan pesan “Menambahkan fitur login” yang menggambarkan perubahan yang telah dilakukan. Setelah commit dibuat, snapshot dari perubahan tersebut disimpan di dalam riwayat repositori, dan pengembang dapat terus melakukan perubahan lebih lanjut atau membagikan commit tersebut dengan tim melalui repositori remote.

Pentingnya Pesan Commit yang Deskriptif

Pesan commit yang deskriptif sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak karena membantu tim memahami tujuan dan konteks dari setiap perubahan yang dilakukan. Pesan commit yang baik harus ringkas namun cukup detail untuk menjelaskan apa yang berubah dan mengapa perubahan tersebut diperlukan. Pesan commit yang buruk atau tidak informatif dapat menyulitkan pengembang lain untuk memahami riwayat proyek, memperbaiki bug, atau melakukan peninjauan kode.

Contoh pesan commit yang baik adalah:

Menambahkan validasi pada form registrasi pengguna untuk memastikan email unik

Pesan ini menjelaskan secara jelas apa yang telah diubah dan mengapa perubahan tersebut diperlukan. Dengan pesan commit yang deskriptif, pengembang lain yang bekerja pada proyek yang sama dapat dengan cepat memahami konteks perubahan tanpa harus membaca seluruh kode.

Di sisi lain, pesan commit yang kurang informatif, seperti “Update” atau “Fix bug,” tidak memberikan cukup informasi untuk memahami perubahan yang dilakukan. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan menghambat proses kolaborasi. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kebiasaan menulis pesan commit yang jelas dan deskriptif, sehingga memudahkan seluruh tim dalam melacak dan mengelola riwayat perubahan proyek.

C. Branching
#

Pengertian Branch

Branch dalam Git adalah cabang terpisah dari lini utama pengembangan yang memungkinkan pengembang untuk bekerja pada fitur atau perbaikan tertentu tanpa mengganggu kode yang ada. Setiap branch berfungsi sebagai lingkungan pengembangan independen yang berisi salinan kode dari titik tertentu dalam riwayat proyek. Dengan menggunakan branch, pengembang dapat bereksperimen, menambahkan fitur baru, atau memperbaiki bug tanpa mempengaruhi cabang utama (biasanya disebut main atau master).

Branch sangat penting dalam alur kerja pengembangan perangkat lunak karena memungkinkan pengelolaan perubahan kode yang lebih terorganisir dan terisolasi. Setiap branch dapat disatukan kembali ke cabang utama setelah pekerjaan selesai dan telah diuji, memastikan bahwa hanya kode yang stabil dan berfungsi dengan baik yang menjadi bagian dari produk akhir.

Manfaat Penggunaan Branch

Menggunakan branch dalam Git memiliki banyak manfaat, antara lain:

  1. Isolasi Perubahan: Branch memungkinkan pengembang untuk mengisolasi perubahan yang sedang mereka kerjakan dari cabang utama. Ini menghindari risiko merusak kode yang berfungsi di cabang utama ketika fitur baru atau perbaikan sedang dikembangkan.

  2. Kolaborasi yang Lebih Baik: Dengan branch, beberapa pengembang dapat bekerja pada fitur atau perbaikan yang berbeda secara bersamaan tanpa saling mengganggu. Setiap pengembang dapat bekerja pada branch mereka sendiri dan kemudian menggabungkan perubahan mereka dengan branch utama setelah selesai.

  3. Eksperimen dan Prototyping: Branch memudahkan pengembang untuk bereksperimen dengan ide atau pendekatan baru tanpa risiko. Jika eksperimen tidak berhasil, branch dapat dengan mudah dihapus tanpa mempengaruhi proyek utama.

  4. Manajemen Rilis: Branch memungkinkan pengelolaan rilis perangkat lunak dengan lebih baik. Misalnya, cabang khusus dapat dibuat untuk rilis produksi, perbaikan bug, atau pengembangan fitur baru, yang semuanya dapat digabungkan kembali ke cabang utama setelah siap.

Cara Membuat dan Mengelola Branch

Membuat dan mengelola branch dalam Git adalah proses yang sederhana. Untuk membuat branch baru, pengembang dapat menggunakan perintah git branch diikuti dengan nama branch yang diinginkan. Contohnya:

git branch fitur-login

Perintah ini akan membuat branch baru bernama fitur-login. Namun, untuk berpindah ke branch tersebut dan mulai bekerja di dalamnya, pengembang perlu menggunakan perintah git checkout:

git checkout fitur-login

Atau, kedua langkah tersebut dapat digabungkan menjadi satu perintah dengan menggunakan opsi -b:

git checkout -b fitur-login

Setelah branch baru dibuat dan dipilih, pengembang dapat melakukan perubahan, membuat commit, dan mengelola kode dalam branch tersebut. Untuk melihat semua branch yang ada dalam repositori, termasuk branch yang sedang aktif, perintah git branch dapat digunakan.

Untuk menggabungkan (merge) branch ke cabang utama setelah pekerjaan selesai, pengembang harus beralih kembali ke cabang utama (misalnya, main) dan kemudian menggunakan perintah git merge:

git checkout main
git merge fitur-login

Ini akan menggabungkan perubahan dari fitur-login ke cabang main. Jika ada konflik, Git akan memberi tahu dan pengembang perlu menyelesaikan konflik tersebut sebelum proses merge selesai.

Branch juga dapat dihapus setelah penggabungan selesai atau jika tidak lagi diperlukan menggunakan perintah git branch -d:

git branch -d fitur-login

Menggunakan branch dengan cara yang efektif memungkinkan tim pengembang untuk menjaga kode tetap bersih, terorganisir, dan mudah dikelola, yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak skala besar.

D. Merging
#

Pengertian Merge

Merge dalam Git adalah proses menggabungkan perubahan dari satu branch ke branch lainnya. Ini adalah salah satu fitur paling penting dalam sistem version control karena memungkinkan pengembang untuk menyatukan pekerjaan yang dilakukan di berbagai cabang tanpa kehilangan riwayat perubahan. Proses merge biasanya digunakan untuk mengintegrasikan fitur baru atau perbaikan bug yang dikembangkan di branch terpisah ke dalam branch utama, seperti main atau master. Dengan merge, tim pengembang dapat berkolaborasi secara efisien dan mengelola perubahan kode dengan cara yang terstruktur.

Cara Melakukan Merge

Untuk melakukan merge di Git, pengembang pertama-tama perlu memastikan bahwa mereka berada di branch tujuan di mana perubahan akan digabungkan. Biasanya, ini adalah cabang utama seperti main atau master. Langkah-langkah dasar untuk melakukan merge adalah sebagai berikut:

  1. Pindah ke Branch Tujuan:

    git checkout main
    
  2. Lakukan Merge dengan Branch Lain: Misalnya, jika Anda ingin menggabungkan perubahan dari branch fitur-login, Anda dapat menggunakan perintah:

    git merge fitur-login
    

Setelah menjalankan perintah git merge, Git akan mencoba untuk secara otomatis menggabungkan perubahan dari branch sumber ke branch tujuan. Jika tidak ada konflik, proses merge akan selesai, dan commit merge akan dibuat yang mencakup semua perubahan dari kedua branch.

Mengatasi Konflik Saat Merge

Konflik merge terjadi ketika Git tidak dapat secara otomatis menggabungkan perubahan karena ada perubahan yang bertentangan di kedua branch. Ketika ini terjadi, Git akan menandai file yang konflik dan meminta pengembang untuk menyelesaikan konflik secara manual. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi konflik saat merge:

  1. Identifikasi File yang Konflik: Git akan menunjukkan file mana yang mengalami konflik. File yang mengalami konflik akan berisi tanda-tanda konflik, seperti:

    <<<<<<< HEAD
    Kode di branch tujuan
    =======
    Kode di branch sumber
    >>>>>>> fitur-login
    
  2. Selesaikan Konflik: Buka file yang mengalami konflik dan tentukan bagaimana cara menggabungkan perubahan. Anda perlu memutuskan kode mana yang akan dipertahankan atau jika perlu membuat kombinasi dari kedua perubahan. Setelah konflik diselesaikan, hapus tanda-tanda konflik (<<<<<<<, =======, >>>>>>>).

  3. Tandai Konflik Telah Diselesaikan: Setelah menyelesaikan konflik di semua file, tambahkan file tersebut ke staging area:

    git add <file_yang_diselesaikan>
    
  4. Selesaikan Merge dengan Commit: Buat commit untuk menyelesaikan merge:

    git commit
    

Dengan langkah-langkah ini, pengembang dapat menyelesaikan konflik dan menyelesaikan proses merge. Mengatasi konflik merge adalah bagian penting dari kerja kolaboratif di Git, dan meskipun bisa menjadi tantangan, ini memastikan bahwa semua perubahan yang relevan dipertimbangkan dan digabungkan dengan benar.

Menguasai konsep merging dan cara mengatasi konflik dalam Git sangat penting bagi pengembang, terutama dalam proyek besar yang melibatkan banyak kolaborator. Ini memungkinkan tim untuk bekerja secara paralel pada berbagai fitur dan perbaikan, menggabungkan kontribusi mereka dengan lancar, dan menjaga integritas kode basis.

E. Staging Area
#

Fungsi Staging Area

Staging area dalam Git, juga dikenal sebagai index atau cache, adalah tempat sementara di mana perubahan yang dibuat pada file disimpan sebelum di-commit ke repositori. Staging area memungkinkan pengembang untuk mempersiapkan snapshot dari proyek mereka dengan memilih perubahan spesifik yang ingin mereka sertakan dalam commit berikutnya. Ini memberikan kontrol yang lebih besar atas riwayat commit dan memungkinkan pengembang untuk membuat commit yang lebih terstruktur dan deskriptif.

Salah satu fungsi utama dari staging area adalah memisahkan proses pembuatan perubahan dan proses commit. Hal ini memungkinkan pengembang untuk meninjau perubahan, mengelompokkan perubahan terkait, dan membuat commit yang logis dan berarti. Misalnya, jika seorang pengembang telah melakukan beberapa perubahan pada proyek yang mencakup perbaikan bug dan penambahan fitur baru, mereka dapat menambahkan perubahan tersebut ke staging area secara terpisah dan membuat commit terpisah untuk setiap set perubahan, membuat riwayat commit lebih mudah dimengerti.

Cara Menambahkan File ke Staging Area

Menambahkan file ke staging area adalah langkah penting sebelum melakukan commit. Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk menambahkan file ke staging area di Git:

  1. Menambahkan Semua Perubahan: Jika Anda ingin menambahkan semua perubahan yang ada dalam proyek ke staging area, Anda dapat menggunakan perintah:

    git add .
    

    Perintah ini akan menambahkan semua file yang dimodifikasi, dihapus, dan baru ke staging area.

  2. Menambahkan File Tertentu: Jika Anda ingin menambahkan file tertentu saja, Anda dapat menyebutkan nama file tersebut:

    git add <nama_file>
    

    Misalnya, untuk menambahkan file main.py, Anda dapat menjalankan:

    git add main.py
    
  3. Menambahkan Beberapa File: Anda juga dapat menambahkan beberapa file dengan menyebutkan nama file satu per satu:

    git add file1.py file2.py file3.py
    
  4. Menambahkan Semua Perubahan dalam Direktori Tertentu: Untuk menambahkan semua perubahan dalam direktori tertentu, Anda dapat menggunakan:

    git add <nama_direktori>
    

    Misalnya, untuk menambahkan semua perubahan dalam direktori src, gunakan:

    git add src/
    

Setelah file atau perubahan ditambahkan ke staging area, Anda dapat memeriksa status staging area dengan perintah:

git status

Perintah ini akan menunjukkan file mana yang telah ditambahkan ke staging area dan siap untuk di-commit.

Staging area adalah komponen penting dalam alur kerja Git karena memungkinkan pengembang untuk mengelola dan mengontrol perubahan dengan lebih baik sebelum di-commit ke repositori. Dengan menggunakan staging area, pengembang dapat membuat commit yang lebih terorganisir dan deskriptif, yang pada akhirnya membuat riwayat proyek lebih jelas dan mudah diikuti.

III. Instalasi dan Konfigurasi Git
#

A. Menginstal Git di Berbagai Sistem Operasi
#

Instalasi di Windows

Menginstal Git di Windows cukup sederhana dan bisa dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Mengunduh Git: Kunjungi situs resmi Git di git-scm.com dan unduh versi Git terbaru untuk Windows. File unduhan biasanya berbentuk .exe.

  2. Menjalankan Installer: Setelah unduhan selesai, jalankan file .exe tersebut. Ini akan memulai proses instalasi. Anda akan disajikan dengan beberapa opsi konfigurasi selama instalasi. Pilih opsi default jika Anda tidak yakin, karena opsi ini sudah diatur untuk kebutuhan umum.

  3. Mengatur PATH: Pastikan untuk memilih opsi “Git from the command line and also from 3rd-party software” saat diminta untuk menambahkan Git ke PATH sistem. Ini akan memastikan bahwa Anda dapat menjalankan perintah Git dari Command Prompt atau PowerShell.

  4. Menyelesaikan Instalasi: Lanjutkan dengan instalasi sampai selesai. Setelah instalasi selesai, Anda dapat memeriksa apakah Git telah terinstal dengan benar dengan membuka Command Prompt atau PowerShell dan mengetik:

    git --version
    

    Jika Git terinstal dengan benar, Anda akan melihat versi Git yang terinstal pada sistem Anda.

Instalasi di macOS

Instalasi Git di macOS juga cukup mudah dan bisa dilakukan melalui beberapa cara. Berikut adalah metode yang paling umum:

  1. Menggunakan Homebrew: Homebrew adalah manajer paket populer untuk macOS. Jika Anda belum menginstal Homebrew, Anda dapat menginstalnya dengan menjalankan perintah berikut di Terminal:

    /bin/bash -c "$(curl -fsSL https://raw.githubusercontent.com/Homebrew/install/HEAD/install.sh)"
    

    Setelah Homebrew terinstal, Anda dapat menginstal Git dengan perintah:

    brew install git
    
  2. Mengunduh dari Situs Resmi: Anda juga dapat mengunduh Git langsung dari situs resmi di git-scm.com. Unduh installer Git untuk macOS dan ikuti petunjuk instalasi yang disediakan.

  3. Menggunakan Xcode Command Line Tools: Git juga bisa diinstal sebagai bagian dari Xcode Command Line Tools. Jalankan perintah berikut di Terminal:

    xcode-select --install
    

    Ini akan memulai proses instalasi untuk Xcode Command Line Tools, yang mencakup Git.

  4. Memeriksa Instalasi: Setelah instalasi selesai, Anda dapat memeriksa apakah Git telah terinstal dengan benar dengan mengetik:

    git --version
    

    di Terminal. Ini akan menampilkan versi Git yang terinstal.

Instalasi di Linux

Menginstal Git di Linux dapat bervariasi tergantung pada distribusi yang Anda gunakan, namun sebagian besar distribusi Linux memiliki Git dalam repositori paket mereka. Berikut adalah beberapa contoh untuk distribusi Linux yang paling umum:

  1. Ubuntu/Debian: Pada distribusi berbasis Debian seperti Ubuntu, Anda dapat menginstal Git menggunakan apt:

    sudo apt update
    sudo apt install git
    
  2. Fedora: Pada Fedora, Anda dapat menginstal Git menggunakan dnf:

    sudo dnf install git
    
  3. Arch Linux: Pada Arch Linux, Anda dapat menginstal Git menggunakan pacman:

    sudo pacman -S git
    
  4. Memeriksa Instalasi: Setelah instalasi selesai, Anda dapat memeriksa apakah Git telah terinstal dengan benar dengan mengetik:

    git --version
    

    di terminal. Ini akan menampilkan versi Git yang terinstal.

Dengan Git terinstal di sistem operasi pilihan Anda, Anda siap untuk mulai mengonfigurasi dan menggunakan Git untuk manajemen versi dalam proyek pengembangan perangkat lunak Anda.

B. Konfigurasi Awal Git
#

Setelah berhasil menginstal Git, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi awal agar Git dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan preferensi pengguna. Konfigurasi ini meliputi pengaturan nama pengguna, email, editor default, serta memeriksa konfigurasi yang telah diatur.

Mengatur Nama Pengguna dan Email

Nama pengguna dan email adalah pengaturan penting dalam Git karena setiap commit yang Anda buat akan dikaitkan dengan informasi ini. Untuk mengatur nama pengguna dan email, gunakan perintah git config. Anda bisa mengatur konfigurasi ini pada level global agar berlaku untuk semua repositori di komputer Anda atau pada level lokal agar hanya berlaku untuk repositori tertentu.

Untuk mengatur nama pengguna dan email pada level global:

git config --global user.name "Nama Anda"
git config --global user.email "[email protected]"

Jika Anda ingin mengatur nama pengguna dan email untuk repositori tertentu saja, hilangkan opsi --global dan jalankan perintah ini dari direktori repositori tersebut:

git config user.name "Nama Anda"
git config user.email "[email protected]"

Mengatur Editor Default

Git menggunakan editor teks untuk berbagai keperluan, seperti ketika Anda ingin memasukkan pesan commit atau ketika mengedit pesan commit yang ada. Editor default biasanya diatur ke Vim, tetapi Anda bisa mengubahnya sesuai preferensi Anda. Misalnya, jika Anda lebih nyaman menggunakan Nano atau VS Code, Anda bisa mengaturnya dengan perintah berikut:

Untuk mengatur Nano sebagai editor default:

git config --global core.editor "nano"

Untuk mengatur VS Code sebagai editor default:

git config --global core.editor "code --wait"

Mengubah editor default ini akan membuat interaksi dengan Git lebih nyaman sesuai dengan editor teks yang biasa Anda gunakan.

Memeriksa Konfigurasi

Setelah melakukan konfigurasi, Anda mungkin ingin memeriksa apakah semua pengaturan sudah diterapkan dengan benar. Anda bisa memeriksa konfigurasi Git menggunakan perintah berikut:

git config --list

Perintah ini akan menampilkan semua konfigurasi Git yang sedang aktif, termasuk pengaturan nama pengguna, email, editor default, dan pengaturan lainnya. Jika Anda hanya ingin memeriksa konfigurasi untuk parameter tertentu, seperti email pengguna, Anda bisa menggunakan:

git config user.email

Dengan memeriksa konfigurasi ini, Anda dapat memastikan bahwa semua pengaturan sudah benar dan sesuai dengan keinginan Anda. Langkah-langkah konfigurasi awal ini penting untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang Anda lakukan di Git teridentifikasi dengan benar dan menggunakan alat yang paling nyaman bagi Anda. Setelah menyelesaikan konfigurasi ini, Anda siap untuk mulai menggunakan Git secara efektif dalam proyek-proyek Anda.

Pengenalan Git - This article is part of a series.
Part : This Article