Skip to main content
Pengenalan Git: Konsep Dasar dan Manfaat - Bagian 2
  1. Blog/

Pengenalan Git: Konsep Dasar dan Manfaat - Bagian 2

·3048 words·45 mins· loading · loading ·
Tool dan Teknologi
Rumah Coding
Author
Rumah Coding
Tempatnya belajar coding
Table of Contents
Pengenalan Git - This article is part of a series.
Part : This Article

IV. Perintah Dasar Git
#

A. Membuat Repositori Baru
#

Salah satu langkah awal dalam menggunakan Git adalah membuat repositori baru. Repositori ini bisa berupa repositori lokal yang diinisialisasi di komputer Anda atau repositori yang dikloning dari remote. Kedua metode ini sangat penting untuk memulai pengelolaan versi proyek Anda.

Inisialisasi Repositori Lokal

Menginisialisasi repositori lokal adalah langkah pertama untuk mulai melacak proyek menggunakan Git. Anda bisa membuat repositori baru di direktori mana saja di sistem Anda. Langkah-langkahnya cukup sederhana:

  1. Buka terminal atau command prompt.
  2. Arahkan ke direktori tempat Anda ingin membuat repositori baru atau buat direktori baru dengan mkdir.
  3. Jalankan perintah berikut untuk menginisialisasi repositori Git di direktori tersebut:
    git init
    

Perintah git init akan membuat subdirektori .git di dalam direktori proyek Anda. Subdirektori ini akan berisi semua file yang diperlukan oleh Git untuk melacak perubahan pada proyek Anda, termasuk metadata dan object database.

Setelah menginisialisasi repositori, Anda bisa mulai menambahkan file dan membuat commit untuk melacak perubahan pada proyek Anda. Contoh sederhana untuk menambahkan file dan membuat commit pertama adalah:

echo "# Proyek Baru" >> README.md
git add README.md
git commit -m "Commit pertama: Menambahkan README.md"

Mengkloning Repositori dari Remote

Mengkloning repositori dari remote adalah cara yang umum digunakan untuk mendapatkan salinan dari repositori yang sudah ada. Dengan mengkloning, Anda menduplikasi seluruh riwayat proyek, termasuk semua commit, branch, dan tag.

Untuk mengkloning repositori, Anda memerlukan URL repositori remote. Langkah-langkah untuk mengkloning repositori adalah:

  1. Buka terminal atau command prompt.
  2. Arahkan ke direktori tempat Anda ingin menyimpan salinan repositori.
  3. Jalankan perintah berikut dengan URL repositori remote:
    git clone <URL-repositori>
    

Misalnya, untuk mengkloning repositori dari GitHub:

git clone https://github.com/username/nama-repositori.git

Perintah git clone akan membuat direktori baru dengan nama yang sama dengan repositori remote dan menduplikasi seluruh konten repositori tersebut ke dalam direktori baru. Anda sekarang memiliki salinan lengkap dari repositori remote yang siap untuk digunakan, dikembangkan, dan disinkronkan kembali dengan remote.

Dengan memahami kedua metode ini—menginisialisasi repositori lokal dan mengkloning repositori dari remote—Anda dapat memulai proyek baru atau berkontribusi pada proyek yang sudah ada dengan mudah. Langkah-langkah ini merupakan dasar yang penting dalam menggunakan Git untuk manajemen versi dan kolaborasi proyek.

B. Menambahkan dan Mengelola File
#

Salah satu fitur paling penting dalam Git adalah kemampuannya untuk melacak perubahan pada file dan direktori. Proses ini dimulai dengan menambahkan file baru ke staging area dan membuat commit untuk menyimpan perubahan tersebut dalam repositori. Selain itu, Anda juga bisa melacak perubahan, menghapus, dan memindahkan file dengan menggunakan perintah-perintah khusus Git.

Menambahkan File Baru

Langkah pertama dalam melacak perubahan pada file adalah menambahkan file tersebut ke staging area. Anda bisa melakukan ini dengan menggunakan perintah git add. Misalnya, untuk menambahkan file index.html ke staging area, jalankan perintah berikut:

git add index.html

Perintah di atas akan menambahkan file index.html ke staging area, siap untuk dimasukkan ke dalam commit berikutnya.

Melacak Perubahan pada File

Setelah file ditambahkan ke staging area, Anda bisa melacak perubahan yang telah dilakukan pada file tersebut dengan menggunakan perintah git status. Perintah ini akan menampilkan daftar file yang telah dimodifikasi, diindeks (atau ditambahkan ke staging area), dan belum dilacak.

git status

Menghapus dan Memindahkan File

Git juga menyediakan perintah untuk menghapus dan memindahkan file dalam proyek Anda. Misalnya, untuk menghapus file app.js, Anda bisa menggunakan perintah git rm:

git rm app.js

Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi lain, Anda bisa menggunakan perintah git mv:

git mv oldfile.txt newfile.txt

Dengan menggunakan perintah-perintah di atas, Anda bisa mengelola file-file dalam proyek Git Anda dengan mudah, mulai dari menambahkan, melacak perubahan, menghapus, hingga memindahkan file. Ini merupakan langkah-langkah dasar yang penting untuk pengelolaan versi proyek Anda dengan Git.

C. Commit dan Log
#

Setelah Anda menambahkan file-file yang ingin Anda rekam perubahannya, langkah selanjutnya adalah membuat commit. Commit merupakan tindakan menyimpan perubahan yang telah ditambahkan ke staging area ke dalam repositori Git. Ini adalah titik tertentu dalam sejarah proyek Anda yang bisa Anda referensikan kembali di masa depan.

Membuat Commit

Untuk membuat commit, Anda perlu menjalankan perintah git commit dan menyertakan pesan yang deskriptif yang menjelaskan perubahan yang telah Anda lakukan. Pesan commit ini penting untuk memberikan konteks tentang perubahan yang Anda lakukan, sehingga memudahkan Anda dan tim dalam melacak riwayat perubahan proyek.

git commit -m "Menambahkan fitur login pada halaman utama"

Dalam contoh di atas, pesan commit “Menambahkan fitur login pada halaman utama” memberikan deskripsi singkat tentang perubahan yang dilakukan.

Melihat Riwayat Commit dengan Log

Untuk melihat riwayat commit dalam repositori Git, Anda bisa menggunakan perintah git log. Perintah ini akan menampilkan daftar commit beserta informasi terkait seperti hash commit, penulis, tanggal commit, dan pesan commit.

git log

Mengembalikan Perubahan (Revert dan Reset)

Git juga menyediakan cara untuk mengembalikan perubahan yang telah dilakukan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan perintah git revert. Perintah ini membuat commit baru yang mengembalikan perubahan dari commit tertentu tanpa menghapus sejarah commit tersebut.

git revert <hash-commit>

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan perintah git reset untuk mengembalikan repositori ke kondisi tertentu dalam sejarah commit. Perintah ini bisa digunakan dengan opsi yang berbeda untuk mengatur tingkat pengembalian.

git reset --hard <hash-commit>

Dengan menggunakan perintah-perintah di atas, Anda bisa membuat commit, melihat riwayat commit, serta mengembalikan perubahan dalam repositori Git dengan lebih efisien.

D. Bekerja dengan Branches
#

Branches dalam Git memungkinkan Anda untuk bekerja pada fitur atau perbaikan tanpa mempengaruhi kode di branch utama atau branch lainnya. Ini memungkinkan pengembangan yang paralel dan kolaborasi yang efisien dalam tim pengembangan perangkat lunak.

Membuat Branch Baru

Untuk membuat branch baru, Anda bisa menggunakan perintah git branch diikuti dengan nama branch yang ingin Anda buat.

git branch nama-branch-baru

Beralih Antar Branch

Setelah branch baru dibuat, Anda bisa beralih ke branch tersebut menggunakan perintah git checkout.

git checkout nama-branch

Jika Anda ingin membuat branch baru dan langsung beralih ke branch tersebut, Anda bisa menggunakan opsi -b dengan perintah git checkout.

git checkout -b nama-branch-baru

Menggabungkan Branch dengan Merge dan Rebase

Setelah Anda selesai bekerja pada branch baru dan ingin menggabungkan perubahan ke branch utama atau branch lainnya, Anda bisa menggunakan perintah git merge atau git rebase.

Perintah git merge menggabungkan perubahan dari branch lain ke branch saat ini.

git merge nama-branch-lain

Sementara itu, perintah git rebase menempatkan perubahan dari branch saat ini di atas perubahan terbaru di branch target.

git rebase nama-branch-target

Dengan menggunakan perintah-perintah di atas, Anda dapat bekerja dengan branches dalam repositori Git dengan lebih fleksibel dan efisien. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan fitur dan melakukan perbaikan tanpa mengganggu kode di branch utama.

V. Kolaborasi dengan Git
#

A. Remote Repositories
#

Remote repositories memungkinkan kolaborasi dalam tim dengan menyediakan lokasi pusat untuk menyimpan dan berbagi perubahan kode. Ini adalah repositori yang dihosting di server atau layanan seperti GitHub, GitLab, atau Bitbucket.

Menambahkan Remote Repository

Untuk mulai berkolaborasi, Anda harus menambahkan remote repository ke repositori lokal Anda. Ini dilakukan dengan perintah git remote add.

git remote add origin https://github.com/username/repo.git

Di sini, origin adalah nama yang Anda berikan kepada remote repository. Anda bisa menggantinya dengan nama lain jika diperlukan.

Menggunakan Perintah Fetch dan Pull

Perintah git fetch digunakan untuk mengambil perubahan terbaru dari remote repository tanpa menggabungkannya dengan branch lokal Anda. Ini memungkinkan Anda untuk melihat apa yang telah diubah oleh rekan kerja sebelum menggabungkannya.

git fetch origin

Setelah mengambil perubahan dengan git fetch, Anda bisa melihat perbedaannya dan memutuskan kapan akan menggabungkannya. Untuk menggabungkan perubahan dari remote repository ke branch lokal Anda, gunakan perintah git pull.

git pull origin main

Perintah ini mengambil perubahan dari remote repository dan langsung menggabungkannya dengan branch lokal Anda.

Menggunakan Perintah Push

Setelah Anda melakukan perubahan di branch lokal dan siap untuk berbagi dengan tim, gunakan perintah git push untuk mengirim perubahan Anda ke remote repository.

git push origin main

Perintah ini mengirimkan commit dari branch lokal Anda ke branch yang sesuai di remote repository. Jika Anda bekerja di branch yang berbeda, ganti main dengan nama branch Anda.

Kolaborasi dengan Git menggunakan remote repositories memungkinkan tim untuk bekerja secara efisien dan sinkron. Dengan menambahkan remote repository, menggunakan perintah fetch dan pull untuk mengambil perubahan terbaru, serta menggunakan perintah push untuk mengirim perubahan, Anda dapat menjaga repositori tetap up-to-date dan menghindari konflik yang mungkin terjadi saat bekerja secara paralel.

B. Pull Requests dan Code Reviews
#

Apa itu Pull Request?

Pull request (PR) adalah fitur penting dalam platform hosting Git seperti GitHub, GitLab, dan Bitbucket, yang memungkinkan pengembang untuk memberitahukan kepada rekan tim bahwa mereka telah menyelesaikan fitur atau perbaikan bug dan ingin menggabungkannya ke dalam branch utama. PR menyediakan mekanisme untuk mendiskusikan perubahan yang diusulkan sebelum mereka diterapkan, sehingga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dan deteksi dini terhadap potensi masalah.

Proses Membuat Pull Request

Proses membuat pull request dimulai setelah Anda membuat perubahan di branch lokal Anda dan mendorongnya ke remote repository. Langkah-langkah umumnya adalah sebagai berikut:

  1. Push Branch ke Remote Repository: Pastikan Anda telah mendorong branch tempat Anda melakukan perubahan ke remote repository.

    git push origin my-feature-branch
    
  2. Buka Pull Request di Platform Hosting: Kunjungi repositori remote Anda di platform hosting (misalnya, GitHub) dan navigasikan ke tab “Pull Requests”. Klik tombol “New Pull Request”.

  3. Pilih Branch yang Ingin Digabungkan: Pilih branch asal (source) yang berisi perubahan Anda dan branch target (target) tempat Anda ingin menggabungkan perubahan tersebut (biasanya main atau master).

  4. Deskripsikan Perubahan: Tulis judul dan deskripsi yang jelas untuk pull request Anda. Jelaskan perubahan yang dilakukan dan alasan di balik perubahan tersebut.

  5. Buat Pull Request: Klik tombol “Create Pull Request”. PR sekarang akan terlihat oleh rekan tim Anda yang dapat meninjaunya.

Melakukan Code Review dengan Git

Code review adalah bagian integral dari proses pull request. Ini melibatkan evaluasi kode oleh satu atau lebih anggota tim untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dengan standar proyek. Langkah-langkah dalam proses code review meliputi:

  1. Tinjauan Awal: Tim memeriksa PR untuk pemahaman awal tentang perubahan yang diusulkan. Mereka akan melihat file yang diubah, commit yang terkait, dan deskripsi yang diberikan.

  2. Komentar dan Diskusi: Reviewer dapat menambahkan komentar pada baris kode tertentu yang memerlukan klarifikasi atau perbaikan. Mereka juga dapat meninggalkan komentar umum pada PR.

  3. Perbaikan: Jika ada komentar atau permintaan perubahan, penulis PR dapat memperbarui branch mereka dengan commit baru untuk mengatasi masalah yang diangkat. Setiap perbaikan tambahan ditambahkan ke PR.

    git add .
    git commit -m "Addressed review comments"
    git push origin my-feature-branch
    
  4. Persetujuan dan Penggabungan: Setelah semua masalah telah diatasi dan reviewer menyetujui perubahan, PR dapat disetujui dan digabungkan ke branch target. Penggabungan biasanya dilakukan oleh maintainer proyek atau penulis PR dengan menggunakan platform hosting.

    git merge my-feature-branch
    

Pull requests dan code reviews memastikan bahwa perubahan kode ditinjau dan diuji secara memadai sebelum digabungkan ke branch utama. Ini membantu meningkatkan kualitas kode, mencegah bug, dan memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik di antara tim pengembang. Proses ini juga memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk belajar dari satu sama lain dan meningkatkan keterampilan mereka.

VI. Manfaat Git dalam Pengembangan Perangkat Lunak
#

A. Version Control yang Efektif
#

Mengelola Versi dan Riwayat Perubahan

Git menyediakan sistem version control yang sangat efektif untuk mengelola berbagai versi dari sebuah proyek perangkat lunak. Dalam pengembangan perangkat lunak, seringkali perubahan perlu dilakukan secara bertahap, dan kemampuan untuk melacak setiap perubahan menjadi sangat penting. Dengan Git, setiap kali Anda melakukan commit, Git menyimpan snapshot dari semua file dalam repositori pada saat itu. Hal ini memungkinkan pengembang untuk melihat riwayat perubahan secara rinci, termasuk siapa yang membuat perubahan, kapan perubahan dilakukan, dan apa yang diubah.

Riwayat perubahan ini sangat berguna dalam kolaborasi tim karena setiap anggota tim dapat melihat dan memahami perkembangan proyek dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan perintah git log, pengembang dapat menelusuri daftar commit dan mendapatkan gambaran tentang evolusi proyek. Git juga menyediakan alat untuk membandingkan versi berbeda dari file yang sama, sehingga memudahkan identifikasi dan penyelesaian konflik.

git log

Contoh penggunaan git log akan menampilkan riwayat commit dalam repositori, memungkinkan Anda untuk melihat deskripsi commit, tanggal, dan identitas penulis.

Memudahkan Rollback ke Versi Sebelumnya

Salah satu manfaat utama dari menggunakan Git adalah kemampuannya untuk dengan mudah melakukan rollback ke versi sebelumnya. Ini sangat penting ketika terjadi kesalahan atau bug dalam kode yang baru ditambahkan. Jika ada masalah setelah commit terbaru, pengembang dapat dengan cepat mengembalikan kode ke keadaan sebelumnya dengan menggunakan perintah seperti git revert atau git reset.

  • Git Revert: Perintah git revert membuat commit baru yang membatalkan perubahan dari commit sebelumnya. Ini berguna karena tidak menghapus riwayat commit, sehingga tetap menjaga jejak perubahan yang lengkap.

    git revert <commit-hash>
    

    Menggunakan git revert akan membuat commit baru yang berisi kebalikan dari commit yang diberikan, sehingga membatalkan perubahan yang dibuat oleh commit tersebut.

  • Git Reset: Perintah git reset memungkinkan pengembang untuk memindahkan HEAD dan, secara opsional, branch pointer, ke commit tertentu. Ini dapat digunakan untuk menghapus perubahan secara permanen dari riwayat commit.

    git reset --hard <commit-hash>
    

    Perintah di atas akan mengatur ulang repositori ke commit tertentu, menghapus semua perubahan setelah commit tersebut dari riwayat.

Dengan kemampuan untuk mengelola versi dan melakukan rollback dengan mudah, Git memberikan fleksibilitas dan kontrol yang signifikan dalam pengembangan perangkat lunak. Hal ini memungkinkan pengembang untuk bereksperimen dengan fitur baru atau perbaikan bug tanpa khawatir merusak versi stabil dari proyek. Dalam tim pengembangan, fitur-fitur ini meningkatkan kepercayaan diri dan keandalan dalam proses pengembangan, karena setiap perubahan dapat dilacak, diperiksa, dan, jika perlu, dibatalkan tanpa kehilangan pekerjaan yang telah dilakukan.

B. Kolaborasi Tim yang Lebih Baik
#

Bekerja dalam Tim Tanpa Konflik

Git sangat efektif dalam mendukung kolaborasi tim karena mengizinkan banyak pengembang bekerja secara paralel pada kode yang sama tanpa saling mengganggu. Dengan sistem branch yang fleksibel, setiap anggota tim dapat membuat branch terpisah untuk mengerjakan fitur atau perbaikan bug tertentu. Branch ini dapat dikerjakan secara independen dan digabungkan kembali ke branch utama setelah selesai dan diverifikasi. Ini mengurangi risiko konflik dan memungkinkan pekerjaan berlanjut tanpa hambatan.

Ketika konflik terjadi, Git menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikannya. Misalnya, jika dua pengembang mengubah baris yang sama dalam file yang sama, Git akan menandai konflik dan meminta penyelesaian manual. Pengembang dapat melihat perbedaan antara perubahan mereka dan memutuskan bagaimana menyatukan perubahan tersebut dengan cara yang paling sesuai.

git merge <branch-name>

Perintah git merge digunakan untuk menggabungkan branch ke dalam branch aktif. Jika terjadi konflik, Git akan menandai bagian dari file yang perlu diselesaikan secara manual.

Mengintegrasikan Perubahan dari Banyak Kontributor

Git memungkinkan integrasi perubahan dari banyak kontributor dengan efisien melalui mekanisme pull request (PR) atau merge request (MR). Setiap kontributor dapat membuat PR yang berisi perubahan mereka dan mengajukan untuk ditinjau oleh tim. Proses ini memungkinkan kode untuk dievaluasi sebelum digabungkan ke branch utama, memastikan kualitas dan mengurangi kemungkinan bug.

Setelah PR dibuat, anggota tim lain dapat melakukan review, memberikan komentar, dan bahkan melakukan pengujian tambahan. Jika perubahan disetujui, PR dapat digabungkan ke branch utama. Ini mempromosikan kolaborasi, komunikasi, dan kontrol kualitas dalam proses pengembangan.

git push origin <branch-name>

Dengan perintah git push, kontributor dapat mengunggah perubahan mereka ke repositori remote. Dari sana, PR dapat dibuat dan dikelola melalui platform pengembangan seperti GitHub atau GitLab.

Integrasi perubahan dari banyak kontributor juga memanfaatkan fitur Git seperti fetch dan pull, yang memungkinkan pengembang untuk menarik perubahan terbaru dari repositori remote ke repositori lokal mereka. Ini memastikan bahwa setiap pengembang selalu bekerja dengan versi kode terbaru, mengurangi risiko konflik dan kesalahan.

git fetch origin
git pull origin main

Perintah git fetch mengambil perubahan terbaru dari repositori remote, sementara git pull menggabungkan perubahan tersebut ke branch lokal aktif.

Dengan sistem seperti ini, Git memungkinkan tim besar untuk bekerja bersama secara efisien, mengintegrasikan perubahan dari berbagai sumber dengan lancar, dan memastikan bahwa setiap anggota tim selalu sinkron dengan perkembangan proyek. Ini meningkatkan produktivitas dan kualitas produk akhir dengan mengurangi hambatan dalam kolaborasi dan mengelola perubahan kode dengan lebih baik.

C. Peningkatan Kualitas Kode
#

Code Reviews dan Continuous Integration

Git memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas kode melalui mekanisme code reviews dan continuous integration (CI). Code reviews adalah proses di mana kode yang telah ditulis oleh seorang pengembang ditinjau oleh anggota tim lainnya sebelum digabungkan ke branch utama. Proses ini memungkinkan identifikasi dan perbaikan kesalahan atau masalah potensial dalam kode sebelum menjadi bagian dari basis kode utama.

Dengan menggunakan pull requests (PR) atau merge requests (MR), setiap perubahan yang diusulkan dapat ditinjau secara sistematis. Tim pengembang dapat memberikan masukan, saran, dan melakukan perbaikan sebelum PR disetujui dan digabungkan. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas kode tetapi juga membantu dalam penyebaran pengetahuan di antara anggota tim, karena semua orang dapat belajar dari umpan balik yang diberikan selama proses review.

git push origin <branch-name>

Setelah melakukan push, PR dibuat di platform pengelolaan kode seperti GitHub atau GitLab, di mana review dan diskusi dapat berlangsung.

Continuous integration (CI) adalah praktik di mana perubahan kode yang diintegrasikan ke branch utama secara otomatis dibangun dan diuji. Git berintegrasi dengan berbagai alat CI seperti Jenkins, Travis CI, atau GitHub Actions, yang memungkinkan setiap PR atau commit baru secara otomatis menjalankan rangkaian tes dan build. Ini memastikan bahwa setiap perubahan yang masuk ke basis kode utama telah melalui pengujian yang ketat, mengurangi risiko bug dan masalah produksi.

# Contoh file konfigurasi GitHub Actions
name: CI

on: [push, pull_request]

jobs:
  build:
    runs-on: ubuntu-latest

    steps:
    - uses: actions/checkout@v2
    - name: Set up Python
      uses: actions/setup-python@v2
      with:
        python-version: '3.8'
    - name: Install dependencies
      run: pip install -r requirements.txt
    - name: Run tests
      run: pytest

Praktik Branching yang Baik

Praktik branching yang baik adalah elemen kunci dalam memanfaatkan Git untuk meningkatkan kualitas kode. Branching memungkinkan pengembang untuk mengerjakan fitur baru, perbaikan bug, atau eksperimen secara terpisah dari kode utama (branch main atau master). Ini membantu dalam menjaga stabilitas branch utama, karena perubahan yang tidak stabil atau belum diuji tetap terisolasi hingga siap untuk digabungkan.

Beberapa praktik branching yang baik termasuk:

  1. Feature Branching: Membuat branch baru untuk setiap fitur yang sedang dikerjakan. Branch ini hanya diintegrasikan ke branch utama setelah fitur selesai dan diuji.

    git checkout -b feature/new-feature
    
  2. Bug Fix Branching: Menggunakan branch terpisah untuk perbaikan bug, yang kemudian digabungkan ke branch utama setelah perbaikan diuji dan diverifikasi.

    git checkout -b bugfix/fix-issue-123
    
  3. Release Branching: Membuat branch baru untuk persiapan rilis, yang memungkinkan bug fixes dan stabilisasi dilakukan tanpa mempengaruhi pengembangan fitur baru.

    git checkout -b release/1.0
    
  4. Hotfix Branching: Menggunakan branch khusus untuk perbaikan cepat yang harus segera diterapkan ke produksi.

    git checkout -b hotfix/fix-critical-issue
    

Praktik branching yang terorganisir dengan baik membantu dalam mengelola dan melacak perubahan kode secara efisien, memastikan bahwa pengembangan dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol dan dapat diprediksi. Ini mendukung proses pengembangan yang lebih agile dan responsif, memungkinkan tim untuk merespons kebutuhan bisnis atau perbaikan mendesak dengan cepat tanpa mengorbankan stabilitas atau kualitas kode.

Pengenalan Git - This article is part of a series.
Part : This Article