Skip to main content
  1. Belajar/
  2. Python Fundamental/
  3. 2. Dasar Pemrograman Python/

Mengenal Variabel

15 mins· loading · loading ·
Dasar Pemrograman Python - This article is part of a series.
Part 3: This Article

Variabel digunakan untuk menyimpan nilai atau informasi tertentu. Pada Python, Kita tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel secara eksplisit. Variabel dapat langsung diinisialisasi dan diubah sesuai kebutuhan. Perhatikan contoh kode program berikut:

nama = "John"
umur = 25
tinggi = 175.5

Pada program di atas, kita mendefinisikan 3 buah variabel yaitu nama, umur dan tinggi. Ketiga variabel tersebut memiliki tipe data berbeda. Variabel nama memiliki tipe data str dengan nilai "John". Sedangkan variabel umur bertipe int dengan nilai 25. Variabel tinggi bertipe data float dengan nilai 175.5.

A. Pengenalan Tipe Data pada Variabel
#

Variabel dalam Python dapat menyimpan berbagai jenis data. Beberapa tipe data umum termasuk:

  • int: untuk menyimpan bilangan bulat (contoh: angka = 10).
  • float: untuk menyimpan bilangan desimal (contoh: pi = 3.14).
  • str: untuk menyimpan teks atau string (contoh: nama = "John").
  • list: untuk menyimpan kumpulan nilai yang dapat diubah (contoh: daftar = [1, 2, 3]).
  • tuple: untuk menyimpan kumpulan nilai yang tidak dapat diubah (contoh: koordinat = (10, 20)).
  • bool: untuk menyimpan nilai kebenaran (True atau False) (contoh: benar = True).

B. Mengetahui Tipe Data dari Sebuah Variabel
#

Untuk mengetahui tipe dari sebuah variabel, gunakan fungsi type(). Perhatikan contoh program berikut:

angka = 10
print(type(angka))  # Output: <class 'int'>

Pada program di atas, kita mendefinisikan sebuah variabel angka dengan tipe data int yang bernilai 10. Kode type(angka) berfungsi untuk mengetahui tipe data dari variabel angka. Tipe data tersebut kemudian ditampilkan ke konsol menggunakan perintah print().

C. Mengubah Tipe Data dari Sebuah Variabel (Casting)
#

Pada beberapa kasus, kamu mungkin perlu untuk mengubah tipe data dari sebuah variabel. Proses perubahan tipe data dari sebuah variabel disebut dengan casting. Untuk mengubah tipe data dari variabel, kamu bisa membungkus variabel tersebut dengan tipe data baru. Formatnya yaitu tipedata(variabel). Sesuaikan tipedata dengan tipe data baru. Perhatikan contoh program berikut:

angka_string = "25"
angka = int(angka_string)
print(angka)  # Output: 25

Pada program di atas, kita mendefinisikan sebuah variabel dengan nama angka_string yang bernilai "25". Variabel ini memiliki tipe data str. Kode angka = int(angka_string) berfungsi untuk mengubah tipe data dari variabel angka_string sekaligus mendefinisikan variabel baru dengan nama angka yang nilainya adalah nilai hasil casting ke tipe int dari variabel angka_string.

D. Contoh Kasus Penggunaan Casting
#

Untuk memperkuat pemahaman, perhatikan contoh kasus penggunaan casting berikut. Misalnya, jika kita memiliki input dari pengguna yang selalu berupa string dan kita ingin menggunakannya sebagai angka untuk perhitungan matematis, kita perlu menggunakan casting:

# Mendapatkan input dari pengguna
input_angka = input("Masukkan angka: ")

# Melakukan casting ke tipe data int
angka = int(input_angka)

# Melakukan perhitungan matematis
hasil = angka * 2

# Menampilkan hasil
print("Hasil perkalian dengan 2:", hasil)

Dalam contoh di atas, input yang diterima dari pengguna selalu berupa string. Dengan menggunakan fungsi int() untuk casting, kita dapat mengubah input tersebut menjadi angka sehingga dapat digunakan dalam perhitungan matematis.

E. Case Sensitivity pada Nama Variabel
#

Case sensitivity pada nama variabel adalah konsep di mana Python memperlakukan huruf besar (uppercase) dan huruf kecil (lowercase) sebagai dua karakter yang berbeda. Ini berarti bahwa nama dan Nama dianggap sebagai dua variabel yang berbeda dalam Python. Perhatikan contoh berikut:

nama = "John"
Nama = "Doe"

print(nama)  # Output: John
print(Nama)  # Output: Doe

Pada contoh di atas, kita mendeklarasikan dua variabel: nama dan Nama. Meskipun hanya ada satu perbedaan, yaitu huruf pertama (huruf kecil vs. huruf besar), Python memperlakukan keduanya sebagai dua variabel terpisah.

Berikut adalah beberapa contoh kasus penggunaan case sensitivity:

  1. Penggunaan Case Sensitivity dalam Identifikasi Variabel

    angka = 10
    Angka = 20
    
    print(angka)   # Output: 10
    print(Angka)   # Output: 20
    

    Dalam contoh ini, angka dan Angka adalah dua variabel yang berbeda karena penggunaan huruf besar pada yang terakhir.

  2. Penggunaan Case Sensitivity dalam Pemanggilan Fungsi:

    def sapa(nama):
        return "Halo, " + nama
    
    def Sapa(nama):
        return "Hello, " + nama
    
    print(sapa("John"))   # Output: Halo, John
    print(Sapa("Doe"))    # Output: Hello, Doe
    

    Fungsi sapa dan Sapa dianggap sebagai dua fungsi yang berbeda karena penggunaan huruf besar pada yang terakhir.

Case sensitivity membantu menghindari ambiguitas dalam kode Python. Meskipun terlihat mirip, dua variabel atau fungsi dengan nama yang berbeda dalam hal huruf besar atau kecil dapat memiliki fungsi yang berbeda dalam konteks kode.

nilai = 90
Nilai = 85

# Melakukan perbandingan
if nilai > Nilai:
    print("Nilai lebih tinggi.")
else:
    print("Nilai lebih rendah atau sama.")

Pada contoh ini, kita dapat membandingkan dua variabel nilai dan Nilai tanpa khawatir tentang ambiguitas karena Python memperlakukannya sebagai dua variabel yang berbeda.

Dengan memahami case sensitivity, kamu dapat membuat dan menggunakan variabel atau fungsi dengan nama yang mirip tanpa khawatir tentang konflik atau ambiguitas dalam kode Python.

F. Aturan Penamaan Variabel
#

Aturan penamaan variabel dalam Python sangat penting untuk membuat kode yang mudah dibaca, dipahami, dan dijaga konsistensinya. Berikut adalah beberapa aturan dan pedoman umum dalam menamai variabel:

  1. Karakter yang Diperbolehkan

    • Huruf (A-Z, a-z).
    • Angka (0-9).
    • Underscore (_).
  2. Dimulai dengan

    • Huruf atau underscore (_).
    • Hindari menggunakan angka sebagai karakter pertama.
  3. Karakter Setelahnya

    • Dapat berupa huruf, angka, atau underscore (_).
    • Hindari menggunakan karakter khusus seperti @, #, $, dll.
  4. Jenis Penamaan Variabel

    • CamelCase: namaVariabel (Huruf pertama kecil, huruf pertama setiap kata berikutnya besar).
    • PascalCase: NamaVariabel (Huruf pertama setiap kata besar).
    • SnakeCase: nama_variabel (Huruf kecil, dengan underscore memisahkan setiap kata).
  5. Hindari Kata Kunci Python

    Hindari menggunakan kata kunci(keyword) bawaan Python sebagai nama variabel. Contoh: if, else, while, for, dan sebagainya.

  6. Pemilihan Nama yang Deskriptif

    Pilih nama yang menggambarkan dengan jelas tujuan atau isian variabel. Contoh: total_pendapatan, data_pelanggan, dll.

  7. Hindari Singkatan yang Tidak Jelas

    Hindari singkatan yang tidak jelas atau ambigu. Contoh: data_karyawan lebih baik daripada dk, kecuali jika singkatannya umum dipahami.

  8. Bersifat Deskriptif

    Gunakan nama yang bersifat deskriptif dan dapat dimengerti oleh orang lain.

  9. Konsistensi dalam Penamaan

    Usahakan konsistensi dalam penamaan variabel di seluruh kode. Contoh penamaan variabel:

    # CamelCase
    namaVariabel = "contohCamelCase"
    
    # PascalCase
    NamaVariabel = "contohPascalCase"
    
    # SnakeCase
    nama_variabel = "contoh_snake_case"
    

Dengan mematuhi aturan dan pedoman ini, kamu dapat membuat kode Python yang lebih mudah dipahami dan dipelihara. Penamaan yang baik membantu menjelaskan maksud variabel, meningkatkan kerjasama dalam tim pengembangan, dan membuat kode lebih terstruktur.

Dasar Pemrograman Python - This article is part of a series.
Part 3: This Article